LAPORAN OBSERVASI
CARA PENANGANAN ANAK PENDERITA TUNAGRAHITA
PADA SLB RINDANG KASIH SECANG
Disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dosen
Pengampu Zuhron Arofi,S.Pd.I
OLEH :
ISLACHUL IMAM ( 09.0401.0017 )
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER VI
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2012
CARA PENANGANAN ANAK PENDERITA TUNAGRAHITA
PADA SLB RINDANG KASIH SECANG
SLB Rindang Kasih Secang terletak
di kelurahan Madusari kecamatan Secang kabupaten Magelang, SLB ini berdiri
sejak tahun 1962. Dan SLB ini membuka kelas bagi anak-anak penderita
Tunagrahita.
Pada SLB Rindang Kasih ini untuk kelas Tunagahita di bagi menjadi kelas
C dan C1, untuk kelas C1 adalah kelas yang menangani anak yang sudah bisa
mengurus dirinya sendiri dan hanya diberi pendidikan yang ada di kurikulum
sekolah, dan kelas C1 ini sering si sebut kelas Mampu Didik. Sedangkan untuk
kelas C adalah kelas yang menangani anak yang belum bisa mengurus dirinya
sendiri dan pemberian materi pendidikannya adalah untuk merawat dirinya sendiri.
Proses
Pembelajaran
Proses
pembelajaran untuk anak-anak tunagrahita di SLB Rindang Kasih ini antara lain :
- Belajar secara individu, berbeda-beda ( secara klasikal ), maksudnya adalah setiap anak pasti berbeda-beda kasusnya maka cara mengatasinya dalam proses pembelajaran juga harus berbeda-beda atau secara individu.
- Untuk khusus anak autis, karena ada salah satu anak SLB Rindang Kasih ini yang menderita autism aka cara penangannya dalam pembelajaran adalah ssitem satu kelas satu guru, maka anak yang autis itu ditangani oleh satu guru yang khusus.
- Untuk pelaksanaan tes agar masuk kelas C atau C1, yaitu melalui tes IQ yang bekerjasama dengan psikologi dari Rumah Sakit Jiwa Magelang.
Pada saat kami melakukan observasi ada sebuah kasus yaitu salah satu
anak penderita tunagrahita yang tiba-tiba ngamuk memukul pintu kantor guru,
terus kami bertanya pada salah satu guru tersebut bagaimana cara menangani atau
menegur anak yang seperti itu?
Jawaban yang diperoleh dari salah satu guru tersebut cara penangannya
atau cara menegurnya adalah dengan memberi contoh yang kongkrit,maksudnya
memberikan contoh yang nyata dan mudah di mengerti oleh anak itu. contoh
penegurannya seperti ini “ Nak, ini pintu jangan di pukuli nanti kamu sakit
mukulin pintu karena pintu itu terbuat dari kayu dan kayu itu keras, nanti
kalau kamu sakit tidak bisa ikut belajar dan bertemu dengan teman-teman
bagaimana?jangan di pukuli lagi ya? “.
Selain itu kami juga masuk ke sebuah kelas yaitu kelas V untuk kelas C,
disana kami melihat cara pembelajaran yang menurut kami hampir ada kesamaan
sedikit dengan sekolah biasa tapi sebenarnya juga terasa berbeda, dan cara
pembelajaran di kelas V tersebut adalah :
- Menggunakan metode menulis dengan penjelasan-penjelasan yang dituliskan di papan tulis.
- Siswa per siswa di tes membaca dan menulis satu persatu secara bergantian.